Selasa, 25 November 2014

Guruku Pahlawanku

Aku pintar karenanya
Dia mengajarkanku
Hingga aku meninggalkannya untuk meneruskan cita-cita
Dialah pengajarku
pahlawanku
Dialah guruku

Wahai guruku
Bagaimana bisa aku balas apa yang telah kau lakukan
Aku hanyalah seorang anak kecil
Anak yang ingin menggapai cita-cita
Membahagiakan orang tua yang telah merawatku
Hingga sekarang ini
Ya Tuhan
Mungkinkah aku harus menjadi anak yang baik,sholih,dan pintar
Untuk membahagiakannya?
Kau selalu menjawab pertanyaanku
Walau terkadang kau tak bisa menjawab pertanyaanku
Kau selalu ada di dalam hatiku
Doakan aku dapat menggapai cita-cita yang aku impikan
Guru
Kau pahlawanku sepanjang masa
Kau selalu terbayang di benakku
Sampai jumpa pahlawanku
Aku berjanji menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang
Ketika ku dewasa
Aku berjanji menjadi orang yang berguna
Berguna untuk agama
Berguna untuk negara
Dan berguna untuk ayah dan ibuku
Sampai jumpa guruku
Terimakasih wahai guruku atas apa yang telah kau lakukan untukku
I LOVE YOU MY TEACHER

Guru Sukses

Sukses adalah apa yang kita pikirkan dan kita ingin raih. Setiap orang memiliki arti sukses yang berbeda-beda. Ada yang menginginkan kesuksesan dalam bidang karir, materi, profesi, ada juga yang menginginkan kesuksesan dalam bidang sosial keagamaan. Menjadi guru merupakan salah satu profesi unik, di mana kesuksesan guru tidak hanya terkait pada dirinya sendiri, tetapi juga terkait dengan anak didiknya. Seorang guru dianggap berhasil jika mampu menghasilkan anak didik dengan nilai-nilai hasil pelajaran yang baik, akhlak yang baik, sikap mental yang baik, dan juga kemampuan dan keterampilan hidup sesuai dengan usianya. Jadi, sangat menarik bahwa kesuksesan seorang guru terkait tidak hanya saat anak didik belajar di sekolah, tetapi juga saat anak didik tersebut keluar dan lulus dari sekolah.

Ciri guru hebat sebagai berikut. (1) Ucapan dan intonasinya jelas dan mudah dipahami. Siswa langsung menyerap makna dari ucapan guru tanpa harus berpikir lama dan berputar-putar. Ucapan guru tersistem, mantap, dan berterima dengan kejiwaan siswa. (2) Bobot keilmuannya sangat dalam dan luas. Sehari-hari, guru hebat mengikuti perkembangan zaman untuk memupuk keluasan keilmuannya. Tren zaman dapat cepat dimaknai oleh guru lalu diolah dengan bahasa guru untuk disajikan ke siswanya. (3) Orangnya lugas dan sederhana. Karena yang dihadapi adalah siswa bukan orang dewasa, guru hebat selalu menyampaikan keilmuannya dengan lugas dan mudah diterima siswanya. (4) Bersahabat dan peduli. Guru biasa selalu mengambil jarak dengan siswa karena menurutnya wibawa guru akan terbangun. Namun, tidak untuk guru hebat. Guru hebat bersahabat dengan siswanya sehingga terbangun kedekatan yang akan mempermudah berkomunikasi. Wibawa justru dibangun dari persahabatan antara siswa dengan guru. (5) Kaya metode dan media. Guru hebat teramat paham kalau siswa itu mudah jenuh, dinamis, dan kreatif. Menurutnya, mengajar harus menyenangkan, dinamis, dan kreatif. Jalan yang harus ditempuh adalah menerapkan pembelajaran dengan multimetode dan multimedia yang sesuai dengan keinginan siswa.

Make Money at : http://bit.ly/copy_win
Ciri guru hebat sebagai berikut. (1) Ucapan dan intonasinya jelas dan mudah dipahami. Siswa langsung menyerap makna dari ucapan guru tanpa harus berpikir lama dan berputar-putar. Ucapan guru tersistem, mantap, dan berterima dengan kejiwaan siswa. (2) Bobot keilmuannya sangat dalam dan luas. Sehari-hari, guru hebat mengikuti perkembangan zaman untuk memupuk keluasan keilmuannya. Tren zaman dapat cepat dimaknai oleh guru lalu diolah dengan bahasa guru untuk disajikan ke siswanya. (3) Orangnya lugas dan sederhana. Karena yang dihadapi adalah siswa bukan orang dewasa, guru hebat selalu menyampaikan keilmuannya dengan lugas dan mudah diterima siswanya. (4) Bersahabat dan peduli. Guru biasa selalu mengambil jarak dengan siswa karena menurutnya wibawa guru akan terbangun. Namun, tidak untuk guru hebat. Guru hebat bersahabat dengan siswanya sehingga terbangun kedekatan yang akan mempermudah berkomunikasi. Wibawa justru dibangun dari persahabatan antara siswa dengan guru. (5) Kaya metode dan media. Guru hebat teramat paham kalau siswa itu mudah jenuh, dinamis, dan kreatif. Menurutnya, mengajar harus menyenangkan, dinamis, dan kreatif. Jalan yang harus ditempuh adalah menerapkan pembelajaran dengan multimetode dan multimedia yang sesuai dengan keinginan siswa.

Make Money at : http://bit.ly/copy_win
Ciri guru hebat sebagai berikut. (1) Ucapan dan intonasinya jelas dan mudah dipahami. Siswa langsung menyerap makna dari ucapan guru tanpa harus berpikir lama dan berputar-putar. Ucapan guru tersistem, mantap, dan berterima dengan kejiwaan siswa. (2) Bobot keilmuannya sangat dalam dan luas. Sehari-hari, guru hebat mengikuti perkembangan zaman untuk memupuk keluasan keilmuannya. Tren zaman dapat cepat dimaknai oleh guru lalu diolah dengan bahasa guru untuk disajikan ke siswanya. (3) Orangnya lugas dan sederhana. Karena yang dihadapi adalah siswa bukan orang dewasa, guru hebat selalu menyampaikan keilmuannya dengan lugas dan mudah diterima siswanya. (4) Bersahabat dan peduli. Guru biasa selalu mengambil jarak dengan siswa karena menurutnya wibawa guru akan terbangun. Namun, tidak untuk guru hebat. Guru hebat bersahabat dengan siswanya sehingga terbangun kedekatan yang akan mempermudah berkomunikasi. Wibawa justru dibangun dari persahabatan antara siswa dengan guru. (5) Kaya metode dan media. Guru hebat teramat paham kalau siswa itu mudah jenuh, dinamis, dan kreatif. Menurutnya, mengajar harus menyenangkan, dinamis, dan kreatif. Jalan yang harus ditempuh adalah menerapkan pembelajaran dengan multimetode dan multimedia yang sesuai dengan keinginan siswa.

Make Money at : http://bit.ly/copy_win
Ciri guru hebat sebagai berikut. (1) Ucapan dan intonasinya jelas dan mudah dipahami. Siswa langsung menyerap makna dari ucapan guru tanpa harus berpikir lama dan berputar-putar. Ucapan guru tersistem, mantap, dan berterima dengan kejiwaan siswa. (2) Bobot keilmuannya sangat dalam dan luas. Sehari-hari, guru hebat mengikuti perkembangan zaman untuk memupuk keluasan keilmuannya. Tren zaman dapat cepat dimaknai oleh guru lalu diolah dengan bahasa guru untuk disajikan ke siswanya. (3) Orangnya lugas dan sederhana. Karena yang dihadapi adalah siswa bukan orang dewasa, guru hebat selalu menyampaikan keilmuannya dengan lugas dan mudah diterima siswanya. (4) Bersahabat dan peduli. Guru biasa selalu mengambil jarak dengan siswa karena menurutnya wibawa guru akan terbangun. Namun, tidak untuk guru hebat. Guru hebat bersahabat dengan siswanya sehingga terbangun kedekatan yang akan mempermudah berkomunikasi. Wibawa justru dibangun dari persahabatan antara siswa dengan guru. (5) Kaya metode dan media. Guru hebat teramat paham kalau siswa itu mudah jenuh, dinamis, dan kreatif. Menurutnya, mengajar harus menyenangkan, dinamis, dan kreatif. Jalan yang harus ditempuh adalah menerapkan pembelajaran dengan multimetode dan multimedia yang sesuai dengan keinginan siswa.

Make Money at : http://bit.ly/copy_win
Ciri guru hebat sebagai berikut. (1) Ucapan dan intonasinya jelas dan mudah dipahami. Siswa langsung menyerap makna dari ucapan guru tanpa harus berpikir lama dan berputar-putar. Ucapan guru tersistem, mantap, dan berterima dengan kejiwaan siswa. (2) Bobot keilmuannya sangat dalam dan luas. Sehari-hari, guru hebat mengikuti perkembangan zaman untuk memupuk keluasan keilmuannya. Tren zaman dapat cepat dimaknai oleh guru lalu diolah dengan bahasa guru untuk disajikan ke siswanya. (3) Orangnya lugas dan sederhana. Karena yang dihadapi adalah siswa bukan orang dewasa, guru hebat selalu menyampaikan keilmuannya dengan lugas dan mudah diterima siswanya. (4) Bersahabat dan peduli. Guru biasa selalu mengambil jarak dengan siswa karena menurutnya wibawa guru akan terbangun. Namun, tidak untuk guru hebat. Guru hebat bersahabat dengan siswanya sehingga terbangun kedekatan yang akan mempermudah berkomunikasi. Wibawa justru dibangun dari persahabatan antara siswa dengan guru. (5) Kaya metode dan media. Guru hebat teramat paham kalau siswa itu mudah jenuh, dinamis, dan kreatif. Menurutnya, mengajar harus menyenangkan, dinamis, dan kreatif. Jalan yang harus ditempuh adalah menerapkan pembelajaran dengan multimetode dan multimedia yang sesuai dengan keinginan siswa.

Make Money at : http://bit.ly/copy_win
Ciri guru hebat sebagai berikut. (1) Ucapan dan intonasinya jelas dan mudah dipahami. Siswa langsung menyerap makna dari ucapan guru tanpa harus berpikir lama dan berputar-putar. Ucapan guru tersistem, mantap, dan berterima dengan kejiwaan siswa. (2) Bobot keilmuannya sangat dalam dan luas. Sehari-hari, guru hebat mengikuti perkembangan zaman untuk memupuk keluasan keilmuannya. Tren zaman dapat cepat dimaknai oleh guru lalu diolah dengan bahasa guru untuk disajikan ke siswanya. (3) Orangnya lugas dan sederhana. Karena yang dihadapi adalah siswa bukan orang dewasa, guru hebat selalu menyampaikan keilmuannya dengan lugas dan mudah diterima siswanya. (4) Bersahabat dan peduli. Guru biasa selalu mengambil jarak dengan siswa karena menurutnya wibawa guru akan terbangun. Namun, tidak untuk guru hebat. Guru hebat bersahabat dengan siswanya sehingga terbangun kedekatan yang akan mempermudah berkomunikasi. Wibawa justru dibangun dari persahabatan antara siswa dengan guru. (5) Kaya metode dan media. Guru hebat teramat paham kalau siswa itu mudah jenuh, dinamis, dan kreatif. Menurutnya, mengajar harus menyenangkan, dinamis, dan kreatif. Jalan yang harus ditempuh adalah menerapkan pembelajaran dengan multimetode dan multimedia yang sesuai dengan keinginan siswa.

Make Money at : http://bit.ly/copy_win
Ciri guru hebat sebagai berikut. (1) Ucapan dan intonasinya jelas dan mudah dipahami. Siswa langsung menyerap makna dari ucapan guru tanpa harus berpikir lama dan berputar-putar. Ucapan guru tersistem, mantap, dan berterima dengan kejiwaan siswa. (2) Bobot keilmuannya sangat dalam dan luas. Sehari-hari, guru hebat mengikuti perkembangan zaman untuk memupuk keluasan keilmuannya. Tren zaman dapat cepat dimaknai oleh guru lalu diolah dengan bahasa guru untuk disajikan ke siswanya. (3) Orangnya lugas dan sederhana. Karena yang dihadapi adalah siswa bukan orang dewasa, guru hebat selalu menyampaikan keilmuannya dengan lugas dan mudah diterima siswanya. (4) Bersahabat dan peduli. Guru biasa selalu mengambil jarak dengan siswa karena menurutnya wibawa guru akan terbangun. Namun, tidak untuk guru hebat. Guru hebat bersahabat dengan siswanya sehingga terbangun kedekatan yang akan mempermudah berkomunikasi. Wibawa justru dibangun dari persahabatan antara siswa dengan guru. (5) Kaya metode dan media. Guru hebat teramat paham kalau siswa itu mudah jenuh, dinamis, dan kreatif. Menurutnya, mengajar harus menyenangkan, dinamis, dan kreatif. Jalan yang harus ditempuh adalah menerapkan pembelajaran dengan multimetode dan multimedia yang sesuai dengan keinginan siswa.

Make Money at : http://bit.ly/copy_win
Ciri guru hebat sebagai berikut. (1) Ucapan dan intonasinya jelas dan mudah dipahami. Siswa langsung menyerap makna dari ucapan guru tanpa harus berpikir lama dan berputar-putar. Ucapan guru tersistem, mantap, dan berterima dengan kejiwaan siswa. (2) Bobot keilmuannya sangat dalam dan luas. Sehari-hari, guru hebat mengikuti perkembangan zaman untuk memupuk keluasan keilmuannya. Tren zaman dapat cepat dimaknai oleh guru lalu diolah dengan bahasa guru untuk disajikan ke siswanya. (3) Orangnya lugas dan sederhana. Karena yang dihadapi adalah siswa bukan orang dewasa, guru hebat selalu menyampaikan keilmuannya dengan lugas dan mudah diterima siswanya. (4) Bersahabat dan peduli. Guru biasa selalu mengambil jarak dengan siswa karena menurutnya wibawa guru akan terbangun. Namun, tidak untuk guru hebat. Guru hebat bersahabat dengan siswanya sehingga terbangun kedekatan yang akan mempermudah berkomunikasi. Wibawa justru dibangun dari persahabatan antara siswa dengan guru. (5) Kaya metode dan media. Guru hebat teramat paham kalau siswa itu mudah jenuh, dinamis, dan kreatif. Menurutnya, mengajar harus menyenangkan, dinamis, dan kreatif. Jalan yang harus ditempuh adalah menerapkan pembelajaran dengan multimetode dan multimedia yang sesuai dengan keinginan siswa.

Make Money at : http://bit.ly/copy_win

Puisi Guru

Pahlawan Pendidikan
Jika dunia kami yang dulu kosong
tak pernah kau isi
Mungkin hanya ada warna hampa, gelap
tak bisa apa-apa, tak bisa kemana-mana
Tapi kini dunia kami penuh warna
Dengan goresan garis-garis, juga kata
Yang dulu hanya jadi mimpi
Kini mulai terlihat bukan lagi mimpi
Itu karena kau yang mengajarkan
Tentang mana warna yang indah
Tentang garis yang harus dilukis
Juga tentang kata yang harus dibaca
Terimakasih guruku dari hatiku
Untuk semua pejuang pendidikan
Dengan pendidikanlah kita bisa memperbaiki bangsa
Dengan pendidikanlah nasib kita bisa dirubah
Apa yang tak mungkin kau jadikan mungkin
Hanya ucapan terakhir dari mulutku
Di hari pendidikan nasional ini
Gempitakanlah selalu jiwamu
wahai pejuang pendidikan Indonesia

Guru Sebagai Pengajar

Guru adalah seseorang yang pekerjaannya mengajar. Maka, dalam hal ini guru yang dimaksudkan adalah guru yang memberi pelajaran atau memberi materi pelajaran pada sekolah-sekolah formal dan memberikan pelajaran atau mengajar materi pelajaran yang diwajibkan kepada semua siswanya berdasarkan kurikulum yang ditetapkan.

Peran guru ialah pola tingkah laku tertentu yang merupakan ciri-ciri khas semua petugas dari pekerjaan atau jabatan tertentu. Guru harus bertanggung jawab atas hasil kegiatan belajar anak melalui interaksi belajar mengajar. Guru merupakan faktor yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya proses belajar, dan karenanya guru harus menguasai prinsip-prinsip belajar di samping menguasai materi yang akan diajarkan. Dengan kata lain guru harus mampu menciptakan suatu kondisi belajar yang sebaik-baiknya.
Kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya:

  1. Motivasi
  2. Kematangan
    1. Hubungan peserta didik dengan guru
    2. Tingkat kebebasan
    3. Rasa aman
    4. Keterampilan guru dalam berkomunikasi

Guru Sebagai Pendidik

Guru sebagai pendidik adalah tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Peran guru sebagai pendidik merupakan peran-peran yang berkaitan dengan tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan (supporter), tugas-tugas pengawasan dan pembinaan (supervisor) serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak itu menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam keluarga dan masyarakat.

Peran guru sebagai pendidik merupakan peran-peran yang berkaitan dengan tugas- tugas memberi bantuan dan dorongan, tugas-tugas pengawasan dan pembinaan serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak itu menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam keluarga dan masyarakat. Tugas-tugas ini berkaitan dengan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak untuk memperoleh pengalaman-pengalaman lebih lanjut. Oleh karena itu tugas guru dapat disebut pendidik dan pemeliharaan anak. Guru sebagai penanggung jawab pendisiplinan anak harus mengontrol setiap aktivitas anak-anak agar tingkah laku anak tidak menyimpang dengan norma-norma yang ada.

Pengertian Pendidikan dan pengertian Guru

A. Penertian Pendidikan
Pendidikan pada dasarnya adalah proses komunikasi yang di dalamnya mengandung transformasi pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan-keterampilan di dalam dan luar sekolah yang berlangsung sepanjang hayat. Dari generasi ke generasi pendidikan sangat bermakna bagi kehidupan individu, masyarakat, dan suatu banga. Pendidikan sebagai gejala manusiawi dan sekaligus upaya sadar, di dalamnya tidak terlepas dari keterbatasan-keterbatasan yang dapat melekat pada peserta didik, pendidik, interaksi pendidikan, serta pada lingkungan dan sasaran pendidikan.

B. Pengertian Guru
Dalam Undang-Undang Guru (pasal 1 ayat 1) dinyatakan bahwa: Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Dulu, guru berperan sebagai penyampai materi ajar, pengalihan pengetahuan, pengalih keterampilan, serta merupakan satu-satunya sumber belajar. Namun kini guru sudah berubah peran menjadi pembimbing, pembina, pengajar, dan pelatih.
. Beratnya tanggung jawab bagi guru menyebabkan pekerjaan guru harus memerlukan keahlian khusus. Untuk itu pekerjaan guru tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan. Sekali guru berbuat salah, maka akan berdampak terhadap tercorengnya dunia pendidikan secara global.

Guru Ideal

Guru ideal yang diinginkan oleh siswa adalah guru yang bisa menjalin hubungan baik dengan muridnya. Guru yang bisa menjalin hubungan baik dengan muridnya akan mengerti bagaimana menghadapi murid-muridnya. Guru tersebut mengetahui metode apa yang tepat untuk mengajar muridnya. Berbagai metode pengajaran telah dijelaskan oleh para ahli dan guru tinggal mengaplikasikannya sesuai dengan kondisi murid.

Ciri-ciri guru ideal adalah mampu menjalin komunikasi dengan baik. Seorang guru harus bisa menjalin komunikasi yang baik, dengan kepada murid,

wali murid, atau dengan masyarakat yang ada di sekitarnya. Seorang guru harus mengetahui perkembangan muridnya. Guru yang ideal harus selalu memantau perkembangan muridnya supaya bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan siswa dengan baik sehingga proses pengajaran bisa berjalan dengan baik.

Guru ideal haruslah mengetahui seluruh kebutuhan peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangan. Guru harus bisa bersahabat dengan murid serta sekaligus menjadi teman belajar murid. Supaya guru bisa mengetahui apa saja kesulitan yang sedang dialami oleh siswa dalam pembelajaran.

Guru yang ideal harus berwibawa dan bijaksana. Hal ini untuk mengantisipasi murid yang berlaku tidak sopan karena terlalu dekat dengan gurunya. Guru harus selalu senantiasa memberikan hal positif pada murid dan mampu bersikap tegas namun tetap bijaksana kepada semua muridnya.

Guru yang baik sebaiknya tidak pilih kasih terhadap muridnya. Setiap murid adalah unik. Mereka mempunyai karakter masing-masing sehingga butuh bagi guru untuk mengetahui karakter dari anak didiknya. Hal ini supaya bisa dapat membagi perhatiannya kepada seluruh siswa. Guru yang ideal merupakan guru yang kehadirannya selalu diharapkan oleh semua murid. Ciri lain dari guru yang ideal adalah sikap seorang guru harus diterapkan sejak dini yaitu ketika guru yang mengajar sekolah dasar, SMP dan SMA harus mempunyai sifat sebagai guru yang ideal.

Teks Pidato Tentang Guru

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Salam sejahtera saya haturkan kepada Bapak/Ibu dan para hadirin yang hadir pada majlis ini. Semoga kita mendapatkan ridlo dan innayah dari yang maha kuasa, Amin.

Bapak/Ibu dan rekan-rekan yang saya cintai..

Pahlawan adalah sosok yang sangat terhormat bagi kita. Keberadaan mereka sangat memberikan andil besar terhadap terjadinya sebuah kemakmuran suatu masyarakat. Indonesia adalah sebuah negera yang sangat kaya akan sejarah. Jika kita menoleh kebelakang betapa banyak sekali sosok pahlawan yang telah mencurahkan segenap tenaga dan pikirannya untuk membantu kita semua merasakan sebuah atmosfer kehidupan seperti yang kita rasakan sekarang.

Tanpa perjuangan para pahlawan mungkin kita masih hidup dengan kesengsaraan. Kemerdekaan itu diperoleh berkat perjuangan para pahlawan bangsa. Marilah kita semua senantiasa mengenang para pahlawan bangsa ini. Dan marilah kita cerminkan bentuk rasa hormat dan terimakasih kita kepada para pahlawan dengan memberikan sesuatu yang berguna untuk bangsa tercinta ini.

Para hadirin semuanya yang saya hormati..

Bicara sosok pahlawan, sebenarnya banyak sekali dari mereka yang bsia dianggap sebgai seorang pahlawan. Sejatinya seorang pahlawan itu bukan hanya mereak yang memperjuangkan hak-hak bangsa selama masa penjajahan. Masih banyak sosok pahlawan lainnya yang terkadang kita lupakan dengan begitu saja.

Guru, adalah sosok pahlawan tanpa tanda jasa. Berkata bimbingan para guru lah kita dapat tumbuh besar dengan bekal ilmu dan kepribadian yang lebih baik. Tanpa bimbingan mereka, hampir tidak mungkin kita bisa tumbuh dewasa dengan mentalitas yang siap untuk menatap kehidupan.

Marilah kita semua senantiasa mengenang jasa-jasa para guru kita. Mereka-merka itu telah mencurahkan segenap kemampuannya untuk membantu kita menjadi pribadi yang siap untuk mengaharungi kehidupan yang penuh lika-liku.

Hadirin sekalian yang saya cintai...

Marilah kita selalu menjadi pribadi yang tahu diri dengan tidak melupakan jasa-jasa para pahlawan kita, karena mereka adalah sosok yang sangat penting dibalik kemakmuran yang kita dapat.

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga saja apa yang saya sampaikan pada hari ini dapat memberikan manfaat serta sebuah momentum untuk selalu mengingat jasa-jasa para pahlawan kita.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Guru, Pahlawa sebenarnya

Guru, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa…
Terbayang saat itu, Guru saya yang masih muda begitu terlihat gagah, berdiri di depan kelas saat mengajar. Kemudian bersikap ramah ketika ada Orang tua murid yang melakukan protes atau mengeluh tentang anaknya. Atau saat ia memaksakan masuk sekolah untuk memberi pelajaran ketika tangan dan pakaiannya belepotan oli akibat sepeda motor lawas yang dikendarainya mogok hingga membuatnya terpaksa memperbaiki dan mendorongnya sampai sekolah.

Kalau mengingat hal seperti itu, tidak terbayang bagaimana pengorbanan seorang Guru untuk mendedikasikan hidupnya. Pantas saja jika Jepang lebih maju daripada Indonesia, sebab menurut apa yang saya dengar dari beberapa kawan yang tinggal di sana, negeri matahari terbit itu sangat menghormati profesi seorang Guru. Seperti pasca perang dunia kedua saat negara mereka luluh-lantah, yang paling diselamatkan secara prioritas adalah Guru. Dan, beberapa dekade kemudian berkat peranan Guru, akhirnya bisa membuat maju dari negara yang miskin sumber daya alam tersebut.

Beruntung, dengan berkembangnya zaman yang diiringi pesatnya teknologi, saat ini taraf hidup seorang Guru telah meningkat dibandingkan belasan tahun lalu. Meski tidak dapat dikatakan kaya, setidaknya banyak Guru yang saya kenal, termasuk di Kompasiana, dapat dikatakan sejahtera.


“Kalo jadi Guru, kita jangan ngarepin kaya, karena seorang Guru itu mengemban kewajiban untuk menyampaikan ilmu. Tetapi boleh dibilang kalo jadi Guru itu sejahtera, sebab selain dapat menerima penghasilan halal, yang terpenting adalah bisa berbakti pada masyarakat dan itu yang membuat kami bahagia,” ucap seorang Guru yang saya kenal. Beliau menuturkan pengalamannya ketika kami bertemu beberapa waktu lalu di sebuah perhelatan acara tentang Guru.

Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Ungkapan guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa ini sudah sangat biasa didengungkan sejak dulu. Guru selama ini adalah figur yang dianggap sebagai pencetak orang-orang hebat. Seorang profesor jenius, seorang musisi hebat, seorang presiden dianggap lahir oleh karena jasa guru. Sebab guru adalah seseorang yang mendidik orang-orang hebat tersebut menjadi sukses.
Apresiasi terhadap peran guru masih sangat rendah pada zaman dahulu. Profil guru melulu dikenal sebagai sosok yang serba sederhana. Pakaian sederhana, rumah sederhana, makan sederhana, semuanya serba sederhana. Hal tersebut terdapat hubungan dengan masalah gaji guru pada saat itu yang dikatakan sangat rendah.
Apresiasi terhadap peran guru dikaitkan dengan gaji memang cukup relevan. Sebab pada saat itu, tugas guru tidaklah mudah seperti saat ini. namun gaji guru sangat kecil dibanding dengan gaji profesi-profesi lain.
Pada zaman sekarang, kesejahteraan guru sudah mulai diperhatikan. Hal ini ditandai dengan adanya pengakuan profesi guru. Gaji guru bahkan disinyalir akan dinaikan sebagai salah satu upaya peningkatan kesejahteraannya. Jika pada zaman dahulu guru dengan gaji rendah disebut dengan pahlawan tanpa tanda jasa, guru ikhlas mengajar meskipun gaji yang diterima belum cukup dalam memenuhi kebutuhannya, maka bagaimana dengan profil guru jaman sekarang yang diketahui memiliki gaji tinggi? Apakah dia masih disebut dengan “pahlawan tanpa tanda jasa?”.
Peningkatan kesejahteraan guru oleh pemerintah sebenarnya dilakukan dengan harapan agar profesionalitas guru meningkat. Hal tersebut berdasarkan asumsi bahwa jika guru sejahtera, maka profesionalitasnya akan meningkat. Dugaan ini masuk akal, sebab teknologi pendidikan kini semakin canggih, pengembangan terhadap pendidikan itu sendiri juga dikembangkan untuk mencapai kesempurnaan pendidikan. Jika pengembangan pendidikan tersebut tidak didukung dengan kompetensi guru yang memadai, maka pendidikan akan tertinggal dan semakin kurang mampu menciptakan generasi yang berkualitas.

Puisi Guru

Guru yang Baik – oleh Wina

guruku…

kau sinari kami dengan ilmu yang kau berikan…

kau semangati kami dengan ikhlas…

kau berikan kami kasih sayang yang begitu lembut seperti kain sutra…

guruku…

betapa sedihnya engkau mengajariku…

betapa kecewanya engkau melihatku susah diatur…

betapa tulusnya engkau menasehatiku disekolah…


guruku…

tanpamu aku tak tau bagaimana cara menulis…

membaca…

dan tanpamu aku tak akan mengerti arti sekolah…

terima kasih guruku

Masalah Yang Ada Di Pendidikan

                           “ PERMASALAHAN PENDIDIKAN DI INDONESIA”
Artikel ini menceritakan tentang rendahnya mutu pendidikan di Indonesia. Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia karena ketertinggalan didalam mutu pendidikan, Baik pendidikan formal maupun informal dan juga masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran. Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu: Rendahnya sarana fisik, Rendahnya kualitas guru, Rendahnya kesejahteraan guru, Rendahnya prestasi siswa, Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan, Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan, Mahalnya biaya pendidikan. Ini bisa menambah pengetahuan pembacanya, karena mengandung informasi yang berguna untuk kalangan banyak yaitu contohnya:

Cara melaksanakan pendidikan di Indonesia sudah tentu tidak terlepas dari tujuan pendidikan di Indonesia, sebab pendidikan Indonesia yang dimaksud di sini ialah pendidikan yang dilakukan di Indonesia untuk kepentingan bangsa Indonesia.
Dilihat dari judulnya, “Permasalahan Pendidikan di Indonesia” seolah-olah menghimbau pembacanya agar mengetahui bahwa rendahnya pendidikan di Indonesia untuk membuat para pembacanya bangkit memajukan mutu pendidikan di Indonesia. Artikel ini menceritakan data-data pendidikan yang cukup lengkap, Selain itu seharusnya gaya penulisannya lebih ditekankan pada persuasif, sehingga masyarakat lebih terhimbau lagi untuk ikut mengamati bahwa masih kurangnya mutu pendidikan di Indonesia dan mengajak pembacanya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Yang terjadi pada artikel ini adalah digunakannya paragraf deskriptif untuk menggambarkan keadaan pendidikan di Indonesia, dan hanya sedikit kalimat persuasif yang kurang kuat dalam sebagian paragraf.
Solusi dari saya untuk permasalahan tersebut secara garis besar yang dapat diberikan yaitu:
solusi dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan. Seperti sistem pendidikan sangat berkaitan dengan sistem ekonomi. Sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini, yang berprinsip antara lain meminimalkan peran dan tanggung jawab negara dalam urusan publik, termasuk pendanaan pendidikan. Menyangkut perihal pembiayaan seperti rendahnya sarana fisik, kesejahteraan guru, dan mahalnya biaya pendidikan berarti menuntut juga perubahan sistem ekonomi yang ada. Akan sangat kurang efektif kita menerapkan sistem pendidikan Islam dalam atmosfer sistem ekonomi kapitalis yang kejam. Maka sistem kapitalisme saat ini wajib dihentikan dan diganti dengan sistem ekonomi Islam yang menggariskan bahwa pemerintah-lah yang akan menanggung segala pembiayaan pendidikan negara.Rendahnya kualitas guru, misalnya, di samping diberi solusi peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan membiayai guru melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru. Rendahnya prestasi siswa, misalnya, diberi solusi dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas materi pelajaran bukan dengan meningkatkan jam belajar yang berlebihan karena setiap pelajar memiliki kemampuan yang berbeda dan sudah banyak di penuhi pembelajaran di luar sekolah, tetapi harus juga meningkatkan alat-alat, sarana dan prasarana pendidikan, dll.

Pendidikan Di Indonesia

Beberapa waktu terakhir ini pendidikan di Indonesia mendapat angin segar karena 20 % APBN dialokasikan untuk bidang pendidikan. Hal ini membawa dampak positif bagi pendidikan di Indonesia.


Pendidkan di Indonesia memiliki sistem yang cukup baik akan tetapi pelaksanaan di lapangan masih jauh dari ketentuan yang berlaku. Misalnya penyelenggaraan ujian nasional. Ujian nasional yang telah disusun sedemikian dari sekian banyak ahli  sering menemui kendala di lapangan. Banyak sekali ditemukan hal-hal yang tidak seharusnya terjadi dan dilakukan oleh para oknum yang berkecimpun di dunia pendidikan. 

Bantuan dari pemerintah kadang belum tepat sasaran kepada siswa/i yang kurang mampu. Hal ini disebabkan karna kurangnya pengawasan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Mendidik sungguh pekerjaan yang sangat berat dan melelahkan dan memang sangat wajar jika pemerintah memberikan perhatian khusus di bidang pendidikan


Didalam UU No.20/2003 tentang sistem pendidkan Nasional tercantum Pengertian pendidikan“pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan Proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, banga dan negara” Namun satu pertanyaan, sudahkah pendidikan kita seperti yang tercantum dalam UU tersebut?

Guru Honorer

Profesi guru adalah mulia, sewaktu jepang hancur karena bom atom, titah pertama kaisar jepang adalah kumpulkan dan data guru yang masih tersisa , tujuannya adalah membangun sumber daya manusia untuk mengejar ketertinggalan jepang, dan dapat kita lihat sekarang ini tahun 1945 kita merdeka dan jepang hancur karena bom atom tetapi  saat ini di abad 21 tahun 2011 kita kalah jauh dari jepang.

  Kekurangan tenaga guru di sekolah sekolah di indonesia membuat sekolah mengangkat guru honorer, Guru honorer  yang baik adalah guru yang ihklas mengajar karena Allah , dan  mengaharapkan dalam dia mengajar ini menjadi jalan kebaikan dan tidak memerlukan penilian orang , karena yakin Allah Maha Melihat, maka saya jadi akan memberikan jalan rezeki yang mudah dan tidak di sangka-sangka.Allah akan meridhoi kita dalam kita mengajar karena kita bukan berorientasi pada gaji tetapi pada Ridho Allah, soal rezeki Pas kita butuh Allah pasti memberi rezeki. Kalau Allah ridho kepada kita jalan menjadi PNS akan lebih mudah dan bisa lewat mana saja yang kita tidak sangka-sangka.
      Guru yang baik harus mempunya ketulusan dan keihklasan dan ketulusan itu bisa sampai ke hati murid-murid kita.
      Tetep semangat buat guru-guru Honorer yang ada di seluruh Indonesia.
Guru honorer di sekolah negeri gigih memperjuangkan nasib mereka yang terkatung-katung. Setelah diterpa masalah pembayaran tunjangan profesi guru yang dihentikan tanpa alasan yang jelas, para guru honorer ini memperjuangkan kepastian sebagai guru pegawai negeri sipil. 

                    PERJUANGKAN NASIB GURU HONORER 

Guru Profesional

Guru yang profesional adalah guru yang dapat melakukan tugas mengajarnya dengan baik melalui keterampilan-keterampilan khusus agar tercipta sebuah pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan meyenangkan muridnya agar tercipta kesan yang sangat mengesankan.

Guru merupakan salah satu komponen penting dalam proses belajar mengajar. Guru adalah semua orang yang mempunyai wewenang serta mempunyai tanggung jawab untuk membimbing serta membina murid. kemampuan seorang guru untuk melaksanakan tugas pokoknya sebagai seorang pendidik dan pengajar yang meliputi kemampuan dalam merencanakan, menjalankan, dan mengevaluasi hasil pembelajaran. Prinsipnya adalah setiap guru harus dilatih secara periodik di dalam menjalankan tugasnya. Apabila jumlah guru sangat banyak, maka seorang kepala sekolah bisa meminta wakilnya atau guru senior untuk membantu melakukan supervisi.

Dalam istilah profesional sering dikaitkan dengan orang yang menerima upah atau gaji dari apa yang sudah dia kerjakan, baik dikerjakan dengan sempurna atau tidak.